JEMBER - Patut kita apresiasi bersama selama ini di Kabupaten Jember terkait hubungan antar perguruan silat relatif kondusif. Namun demikian Forkopimda terus melakukan upaya, dalam memelihara kondusifitas tersebut dengan memerintahkan Muspika Jajaran untuk mewadahi para komunisas perguruan silat tersebut melalui sebuah forum komunikasi.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Sehingga selalu terjalin hubungan yang harmonis diantara mereka, dalam mendukung kondusifitas wilayah, seperti yang dilakukan oleh Muspika Panti Kabupaten Jember yang mengundang seluruh komunitas Perguruan silat pada Kamis 24/03/2022.
Bertempat di Balai Kecamatan Panti, Muspika terdiri dari Camat Benny Ginting, Kapolsek Iptu Lilik Sukoco serta Danramil 0824/14 Panti Kapten Chb Mulyadi, bersilaturahmi bersama para pengurus Pencak Silat Perguruan Silat Setia Hati Terate (PSHT), Perguruan Silat Kera Sakti, Pengurus Perguruan Silat Pagar Nusa.
Pada pertemuan tersebut Camat, Kapolsek dan Danramil, mengajak semua perguruan pencak silat tersebut untuk berperan aktif dalam mewujudkan kondusifitas di wilayah Kecamatan Panti pada khususnya dan Kabupaten Jember pada umumnya.
Usai oertuan tersebut Danramil 0824/14 Panti Kapten Chb Mulyadi saat kami wawancarai menyatakan, bahwa pertemuan ini merupakan upaya untuk mempererat tali silaturahmi diantara kita.
Kemudian dengan kehadiran saudara-saudara kita dari perguruan silat yang ada di Kecamatan Panti ini, kita Muspika berharap mereka memiliki wadah komunikasi, kita tadi membentuk Group "Paguyuban Seduluran" atau dalam bahasa Indonesia artinya Persatuan Persaudaraan, yang beranggotakan semua perguruan silat dengan melibatkan kita Muspika.
Nanti kita lakukan Anjang sana ke masing-masing perguruan tersebut, sehingga kalau ada gesekan anggota atau permasalahan anggota, dapat diselesaikan dalam suasana kekaluargaan tersebut. jelas Danramil.
Menyikapi kegiatan tersebut, Dandim 0824/Jember Letkol Inf Batara C Pangaribuan, menyampaikan terima kasih kepada Muspika jajaran yang telah melaksanakan silaturahmi dengan para pengurus perguruan pencak silat wilayahnya, disamping sebagai momentum komunikasi sosial Danramil, momen ini menjadi kesempatan mengajak mereka untuk berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, dalam bingkai persatuan.
Dengan wadah komunikasi tersebut, tentunya akan lebih memantapkan rasa persaudaraan diantara mereka, sehingga kalau ada permasalahan dapat diselesaikan dengan mudah, tanpa adanya tindakan kekerasan, yang justru menimbulkan masalah baru dan merugikan kita semua.
Dengan demikian keberadaan kita mendukung kondusifitas wilayah, keberadaan perguruan-pwrguruan silat tersebut merupakan aset pertahanan, mereka adalah masyarakat yang memiliki ketrampilan bela diri, sehingga merupakan bagian dari rakyat terlatih dalam mendukung pertahanan negara. Jelas Dandim 0824/Jember. (Siswandi)